Jumat, 25 Desember 2015

Materi Optik Cermin cembung dan cermin cekung

CERMIN CEKUNG DAN CERMIN CEMBUNG

1 Cermin Cekung


a. Pantulan Cahaya

    Pemantulan artinya proses memantulkan. Memantul artinya
bergerak balik karena membentur sesuatu. Jadi, pemantulan dapat
diartikan sebagai peristiwa dimana arah gerak suatu benda berubah
karena cahaya mengenai suatu penghalang.

    Pemantulan cahaya adalah peristiwa dimana cahaya
mengenai suatu penghalang sehingga arah gerak cahaya berubah;
arah gerakan cahaya setelah membentur benda penghalang berbeda

dengan arah gerak cahaya sebelum membentur benda penghalang.

    Dalam pemantulan, berlaku hukum- hukum sebagai berikut:

  • Sudut datang sama dengan sudut pantul
  • Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada sebuah bidang datar.




    Ketika sumber cahaya ditempatkan di depan cermin datar,
sinar yang dipantulkan akan menghambur atau menyimpang. Jika
cermin di bengkokkan berbentuk cekung, sinar pantul yang
terhambur akan lebih sedikit. Dengan bentuk cermin yang tepat,
sinar pantul terbentuk dalam garis-garis sejajar. Bentuk yang tepat
adalah parabola. Bentuk parabola digunakan
untuk membuat obor, lampu besar, dan lampu sorot mobil.

(a) sinar dari sumber cahaya didepan cermin datar dipantulkan
kesegala arah. (b) cermin cekung berbentuk lingkaran
membawa sinar pantul kedalam. (c) ketika cermin cekung
berbentuk parabola, sinar pantul sejajar satu sama lain dan
sumber cahaya berada pada fokus cermin

    
    Cahaya dapat merambat kemana saja sepanjang lintasannya.
Dengan demikian, arah panah dari berkas sinar pada dapat di balik. Artinya semua sinar sejajar dari cahaya yang mengenai cermin cekung akan melewati suatu titik. Titik tersebut sangat penting. Titik ini di sebut focus cermin cekung garis yang melewati pusat cermin dan focus disebut sumbu utama dan jarak dari pusat cermin ke focus disebut jarak focus.

    Jejak sinar dapat dimanfaatkan untuk menyelidiki sifat
bayangan pada cermin cekung. Jejak sinar merupakan teknik
penggambaran jalan sinar untuk mencari letak dan ukuran bayang
yang dibentuk cermin.

    Seperti di tunjukkan pada, pusat cermin cekung disebut kutub. Titik pusat kelengkungan adalah titik yang jaraknya ke kutub dua kali jarak ke focus. Pernyataan ini berlaku untuk cermin lengkung berukuran kecil.Untuk cermin kecil, bentuk lingkaran atau sferis (bagian dari bola) lebih mudah dibuat daripada bentuk parabola. Perbedaan kedua bentuk itupun (sferis dan parabola) kecil. Untuk cermin khusus, seperti pada teleskop hubble bentuk yang digunakan adalah parabola.

Untuk cermin kecil, jarak fokus adalah setengah dari jarak titik
pusat kelengkungan dan kutub cermin.


Cermin lengkung atau sferis dapat dibayangkan sebagai bagian
dari bola utuh. Titik pusat kelengkungan ada di pusat bola
tersebut


b. Sinar-sinar Istimewa

    Ketika sinar-sinar datang yang melalui titik fokus yang
mengenai permukaan cermin cekung, ternyata semua sinar tersebut akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama. Akan tetapi, jika sinar datang dilewatkan melalui titik (titik kelengkungan lensa), sinar pantulnya akan dipantulkan ke titik itu juga.

    Proses terbentuknya bayangan akibat pemantulan pada
cermin cekung dapat dipelajari dengan memperhatikan pemantulan
beberapa sinar istimewa berikut:

a) Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan
melalui titik fokus.
Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan

dipantulkan melalui titik fokus


 b) Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu

utama.


Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan

sejajar sumbu utama.

c) Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan
dipantulkan ke titik itu juga.

Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan
cermin akan dipantulkan ke titik itu juga

c. Pembentukan Bayangan
     Jika kita bercermin pada cermin cekung, kita tidak akan
mendapatkan bayangan selalu dibelakang cermin. Untuk melukis
bayangan benda pada cermin diperlukan paling sedikit dua sinar
istimewa.

Bayangan benda diletakkan pada jarak >2F atau dibelakang M.

    Ketika kita meletakkan sebuah benda dengan jarak lebih
besar daripada titik fokus (diantara M dan F) cermin cekung,
bayangan benda yang terjadi selalu nyata karena merupakan
perpotongan langsung sinar- sinar pantulnya (didepan cermin cekung). Akan tetapi, ketika benda kita letakkan pada jarak diantara titik fokus dan cermin, kita tidak akan mendapatkan bayangan didepan cermin. Bayangan benda akan kelihatan dibelakang cermin cekung, diperbesar dan tegak.

    Bayangan benda yang diletakkan antara M dan F memiliki
sifat nyata, terbalik dan diperbesar.

Benda diletakkan pada jarak antara M dan F.

     Jarak antara pusat optis dan titik fokus disebut jarak fokus (f),

jarak benda ke cermin adalah S, jarak antara bayangan dan cermin
adalah S’.

     Bayangan benda yang diletakkan diantara titik fokus dan cermin, memiliki sifat maya, sama tegak dan diperbesar.

Bayangan benda yang diletakkan diantara titik fokus
dan cermin.

d. Penyelesaian Perhitungan

     Diagram jejak sinar dapat digunakan untuk menentukan
hubungan matematis antara letak benda dan baying, relative
tetrhadap cermin. Perhatikan gambar:

Deskripsi bayangan dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan.

𝒖 = Jarak benda ke cermin
𝒗 = Jarak bayangan ke cermin
𝒇 = Jarak fokus
𝑯𝒐 = Tinggi beda (objek)
𝑯𝒊 = Tinggi bayangan (image)

     Sinar-sinar dari benda menyebar setelah mengenai cermin.
Dengan demikian, tidak mungkin membentuk bayangan nyata
dengan cermin cembung.

Pada gambar 1d.1, segitiga BAO dan EGO yang diwarnai
sebangun. Oleh karena itu 𝑯𝒊 / 𝑯𝒐 𝒗 / 𝒖
Dengan 𝑯𝒊 / 𝑯𝒐 sama dengan perbesaran, M, pada cermin.

    Segitiga DOF dan EGF juga sebangun. Oleh karena itu


     Karena bayangan dapat berada didepan cermin (disebut
bayangan nyata) atau berada di belakang cermin (disebut bayangan
maya) diperlukan keseragaman tanda untuk membedakan kedua
kemungkinan tersebut.

     Dalam menggunakan persamaan cermin cekung, perlu diperhatikan aturan-aturan tanda berikut ini.


  • Jarak benda (u) bertanda positif (+) untuk benda nyata (benda terletak didepan cermin) dan bertanda negatif (-) untuk benda maya (benda terletak dibelakang cermin).
  • Jarak bayangan (v) bertanda positif (+) untuk bayangan nyata (benda terletak didepan cermin) dan bertanda negatif (-) untuk bayangan maya (benda terletak dibelakang cermin).


  • 2 Cermin Cembung

    a. Pantulan Cahaya

         Lengkungan cermin cembung lebih mengarah keluar
    daripada kedalam. Jika kita melihat melalui cermin cembung, kita
    memiliki ruang pandang yang lebih luas. Cermin cembung
    digunakan sebagai cermin pengaman disupermarket dan membantu
    penglihatan pengemudi dijalan raya.

         Sama seperti cermin cekung, cermin cembung memiliki
    fokus, tetapi fokusnya maya karena berada dibelakang cermin. Sinar sejajar yang datang menuju sumbu utama dipantulkan seolah-olah datang dari fokus dibelakang cermin. Meskipun demikian, sinar-sinar yang digunakan dalam jejak sinar untuk cermin cekung masih dapat digunakan. Ingatlah bahwa fokus dan titik pusat kelengkungan berada disisi lain dari cermin.

         Sinar-sinar dari benda menyebar setelah mengenai cermin.
    Dengan demikian, tidak mungkin membentuk bayangan nyata
    dengan cermin cembung.

    Cermin cembung digunakan ketika pengamat membutuhkan

    ruang pandang yang luas.

    Cermin cembung melengkung ke arah luar. Orang yang berdiri
    didepan cermin cembung akan menerima cahaya yang datang
    dengan sudut yang sangat besar.

    Sinar 1 menuju fokus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama.
    Sinar 2 menuju kutub dipantulkan bebawah sumbu dengan
    sudut yang sama. Sinar 3 sejajar dengan sumbu utama
    dipantulkan seolah-olah datang dari fokus.


    b. Sinar-sinar Istimewa

         Sinar – sinar pantul pada cermin cembung seolah-olah
    berasal dari titik fokus menyebar ke luar. Seperti halnya pada cermin cekung, pada cermin cembung pun berlaku sinar- sinar istimewa, tetapi dengan sifat yang berbeda. Titik fokus cermin cembung berada dibelakang cermin sehingga bersifat maya dan bernikai negatif. Cermin cembung merupakan kebalikan cermin cekung.

         Berikut ini adalah sinar- sinar istimewa pada cermin
    cembung:

    a. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan
    seolah-olah dari titik fokus.

    Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan

    dipantulkan seolah-olah dari titik fokus.

    b. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu
    utama.

    Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan

    sejajar sumbu utama.

    c. Sinar datang menuju titik M (titik pusat kelengkungan) akan
    dipantulkan seolah-olah dari titik itu juga.

    Sinar datang menuju titik M (titik pusat kelengkungan)
    akan dipantulkan seolah-olah dari titik itu juga.

    c. Pembentukan Bayangan

         Bayangan yang terbentuk pada cermin cembung selalu maya
    dan berada di belakang cermin. Mengapa demikian? Secara
    geometris, kita cukup menggunakan dua berkas sinar istimewa
    untuk mendapatkan bayangan pada cermin cembung. Jika sebuah lili didepan cermin cembung maka akan memiliki bayangan maya
    dibelakang cermin.
    Pembentukan bayangan pada cermin cembung.


         Benda yang diletakkan didepan cermin cembung akan selalu

    menghasilkan bayangan dibelakang cermin, dengan sifat maya,
    sama tegak dan diperkecil. Hubungan antara jarak benda dan jarak
    bayangan dan titik fokus memiliki persamaan yang sama dengan
    cermin cekung. Perbedaannya, pada cermin cekung nilai jarak fokus selalu negatif (-).
    Pembentukan bayangan pada cermin cembung

    d. Penyelesaian Perhitungan


         Sebelum diulas rumus cermin cembung, terlebih dahulu
    dipahami beberapa aturan tanda cermin cembung.

    Aturan Tanda Cermin Cembung
    • Jarak benda (s)

         Apabila benda berada di depan permukaan cermin yang
    memantulkan cahaya, di mana cahaya melewati benda tersebut,
    maka jarak benda (s) adalah positif.
    • Jarak bayangan (s’)

         Jika bayangan berada di depan permukaan cermin yang
    memantulkan cahaya, di mana cahaya melewati bayangan
    tersebut, maka jarak bayangan (s’) adalah positif (bayangan
    nyata). Jika bayangan berada di belakang permukaan cermin
    yang memantulkan cahaya, di mana cahaya tidak melewati bayangan tersebut, maka jarak bayangan adalah negatif
    (bayangan maya).
    • Jari-jari kelengkungan (R)

         Pusat kelengkungan cermin cembung berada di belakang
    permukaan cermin yang memantulkan cahaya, di mana cahaya
    tidak melaluinya karenanya jari-jari kelengkungan cermin
    cembung adalah negatif. Jari-jari kelengkungan negatif maka
    panjang fokus (f) juga negatif.
    • Tinggi benda (h)

         Jika benda berada di atas sumbu utama cermin cembung maka
    tinggi benda (h) adalah positif (benda tegak). Sebaliknya apabila
    benda berada di bawah sumbu utama cermin cembung maka
    tinggi benda adalah negatif (benda terbalik).

    • Tinggi bayangan (h’)

         Jika bayangan berada di atas sumbu utama cermin cembung
    maka tinggi bayangan (h’) adalah positif (bayangan tegak).
    Apabila bayangan berada di bawah sumbu utama cermin
    cembung maka tinggi bayangan adalah negatif (bayangan
    terbalik).

    • Perbesaran bayangan (m)

         Apabila perbesaran bayangan > 1 maka ukuran bayangan lebih
    besar daripada ukuran benda. Bila perbesaran bayangan = 1
    maka ukuran bayangan sama dengan ukuran benda. Jika
    perbesaran bayangan < 1 maka ukuran bayangan lebih kecil
    daripada ukuran benda.

         Terdapat dua berkas cahaya yang digambarkan menuju
    cermin cembung lalu berkas cahaya tersebut dipantulkan oleh
    22 cermin cembung.


    Keterangan gambar :
    s = jarak benda,
    s’ = jarak bayangan,
    h = P P’ = tinggi benda,
    h’ = Q Q’ = tinggi bayangan,
    F = titik fokus cermin cembung.

    Pada berkas cahaya P’AS, segitiga P’AP serupa dengan segitiga
    Q’AQ. Dengan demikian:

    Pada berkas cahaya P’BR, segitiga BFA serupa dengan segitiga

    Q’FQ di mana jarak AB = tinggi benda (h) dan jarak FA = panjang
    fokus (f) cermin cembung. Dengan demikian:


    Ruas kiri dan ruas kanan persamaan 1 dan 2 sama, karenanya ruas kanan disamakan:


    Kalikan kedua ruas persamaan dengan s’:


         Berpedoman pada aturan tanda cermin cembung maka
    rumus ini dapat diubah menjadi seperti rumus cermin cekung, jika
    jarak bayangan (s’) diberi tanda negatif karena bayangan tidak
    dilalui berkas cahaya dan panjang fokus (f) juga diberi tanda negatif karena titik fokus cermin cembung tidak dilalui berkas cahaya (bandingkan dengan gambar pembentukan bayangan di atas). Sesuai dengan pernyataan ini maka rumus cermin cembung di atas berubah menjadi:


    Keterangan:
    s = jarak benda,
    s’ = jarak bayangan,
    f = panjang fokus.

          Ingat selalu aturan tanda cermin cembung ketika
    menggunakan rumus ini untuk menyelesaikan soal cermin
    cembung, bernilai negatif pada jarak fokus karena fokusnya maya.
    Untuk alasan itu, cermin cembung terkadang disebut cermin negatif.














    DAFTAR PUSTAKA

    Lofts, Graeme, dkk. Jacaranda Fisika 1 (alih bahasa: Dr. Suprijadi). Ganeca Exact. 2008.

    Purwoko, Fendi. Fisika 1 SMA kelas X. Jakarta: Yudhistira. 2010.

    Suwarna, Iwam Permana. Optik. Bogor: CV. Duta Grafika. 2010.

    https://academia.edu/cahaya

    https://google.com/gambar/sinar-sinar-istimewa-cermin cekungdancembung

    https://fisikasma-online.blogspot.com

    https://rumusfisika.com

    https://kidnesia.com

    https://google.com/gambar/pembentukan-bayangan-pada-cermin-cembung

    https://gurumuda.net/rumus-cermin-cembung.htm


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar